Belajar ilmu apapun memang harus dimulai dari dasar, termasuk akuntansi. Inilah sebabnya akuntansi dasar wajib dipahami terlebih dahulu sebelum mempelajari hal-hal yang lebih kompleks.
Dengan pengetahuan ini, maka seluruh kegiatan akuntansi akan berjalan dengan baik, sistematis, dan tepat. Hal tersebut sangat penting karena dasar akuntansi ini memang perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan dasar akuntansi dan apa saja komponen-komponen di dalamnya? Untuk lebih jelas, Anda bisa menyimak seluruh pembahasan berikut ini.
Pengertian Akuntansi Dasar
Istilah ini merupakan sebuah aktivitas pencatatan transaksi keuangan pada sebuah organisasi atau perusahaan. Hal tersebut bisa berupa pencatatan, analisis, ringkasan, dan laporan final yang nantinya akan diserahkan pada bagian tertentu seperti badan pengawas, pengumpulan pajak, dan regulator.
Laporan keuangan tersebut merupakan ringkasan atau rangkuman dari berbagai transaksi yang terjadi pada satu periode. Hampir semua bisnis membutuhkan dasar akuntansi ini dan biasanya dilakukan oleh akuntan.
Tanpa ilmu ini, akan sangat sulit untuk melakukan evaluasi atau monitoring mengenai produk apa yang termasuk berhasil atau keputusan bisnis apa yang paling efektif untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, dasar akuntansi benar-benar harus dipahami dengan baik.
Beberapa Komponen dalam Akuntansi Dasar
Terdapat beberapa komponen yang perlu dipelajari dalam memahami dasar akuntansi. Apa saja komponen tersebut?
1. Sistem pencatatan
Hal yang pertama adalah sistem pencatatan. Artinya, sebuah organisasi atau perusahaan wajib mempunyai pendekatan tertentu untuk melakukan pencatatan sebelum proses akuntansi dilakukan.
2. Aset
Pada prinsipnya, aset mengacu pada apa saja barang atau sumber daya yang dimiliki oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Biasanya aset mempunyai nilai ekonomi yang bisa diukur dan dinyatakan dalam istilah moneter seperti kas, investasi, tanah, piutang, perlengkapan, bangunan, kendaraan, dan peralatan.
3. Transaksi
Satu hal yang tidak kalah pentingnya untuk dipahami adalah transaksi. Seorang akuntan harus bertanggung jawab atas seluruh catatan transaksi yang terjadi.
Ada beberapa elemen yang berkaitan dengan transaksi. Pertama adalah penjualan yang merupakan transaksi ketika sebuah jasa atau produk ditransfer ke pembeli baik itu secara kredit atau tunai.
Transaksi ini nantinya akan dicatat di jurnal akuntansi penjual. Biasanya pada proses ini dibutuhkan faktur untuk nantinya diberikan ke pelanggan guna merinci transaksi yang berkaitan.
Kedua adalah transaksi pembelian. Transaksi ini dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mendapatkan barang atau layanan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Apabila pembelian dilakukan menggunakan kredit maka akan dicatat pada akun hutang. Sementara itu, transaksi yang dilakukan secara tunai akan dicatat ke akun persediaan.
4. Neraca
Komponen akuntansi dasar yang berikutnya adalah neraca. Neraca merupakan sebuah dokumen yang berisikan beberapa informasi dasar seperti kewajiban, aset, serta ekuitas di akhir periode laporan.
Dengan neraca, organisasi bisa mengetahui posisi keuangan di titik tertentu. Selanjutnya, dari kondisi tersebut bisa dilihat apakah perusahaan berada di jalur yang tepat atau tidak.
Mengenal Prinsip Akuntansi Berterima Umum
Satu hal lagi yang perlu dipahami berkaitan dengan dasar akuntansi adalah PABU atau Prinsip Akuntansi Berterima Umum. PABU merupakan sebuah pedoman yang harus ditaati oleh semua akuntansi dalam menjalankan praktiknya.
Dengan bekerja sesuai pedoman ini, maka nantinya analis atau investor bisa memahami laporan keuangan menjadi lebih mudah. Jadi, sangat penting untuk memahami hal tersebut.
Itulah tadi pembahasan mengenai akuntansi dasar yang wajib diketahui terutama untuk Anda yang terjun ke dunia akuntansi. Jika ingin mendapatkan informasi lain seputar akuntansi, Anda bisa mengunjungi GuruAkuntansi.co.id.