11 Oktober 2024
Gaya Hidup Bebas Remaja

Usia remaja belum bisa dikatakan sudah dewasa tetapi juga tidak bisa dikatakan sebagai anak anak lagi. Oleh karena itu, mereka masih dalam usia mencari jati dirinya yang sebenarnya.

Dalam proses mencari jati diri ini, para remaja biasanya akan melihat atau bahkan meniru hal hal yang terjadi di lingkungannya.

Di saat seperti ini, peran orang tua dan lingkungan sangat dibutuhkan. Kondisi keluarga dan lingkungan yang sehat akan berakibat baik bagi perkembangan psikologis remaja, tapi bagaimana jika lingkungannya sendiri tidak mendukung hal tersebut?

Egois

Pergaulan bebas juga dapat memunculkan sifat egois pada diri seseorang. Mereka akan cenderung kehilangan rasa peduli dan belas kasihnya. Karena hanya ingin melakukan hal yang disenangi dan mendapatkannya dengan cara apapun, termasuk juga cara buruk sekalipun.

Kehidupan Malam

Seseorang yang sudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas akan bergaul dengan banyak orang yang juga pergaulannya tidak sehat.

Hal ini yang juga menyebabkan orang tersebut akhirnya pergi ke clubbing entah hanya untuk sekadar duduk santai bersama teman temannya atau minum minuman keras.

Hubungan Keluarga Menjadi Renggang

Terlibat dengan pergaulan bebas berarti akan lebih menghabiskan banyak waktunya di luar rumah daripada di dalam rumah. Ini menyebabkan intensitas bertemu dengan keluarganya menjadi rendah sehingga hubungannya dengan keluarga menjadi renggang dan rawan terjadinya konflik.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pergaulan bebas memiliki lebih banyak dampak negatif daripada dampak positifnya. Oleh karena itu, peran keluarga dan lingkungan sangatlah dibutuhkan untuk menghindari hal hal buruk yang mungkin terjadi pada remaja yang sedang mencoba untuk mencari jati dirinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *