Tuberkulosis atau biasa dikenal dengan sebutan TBC adalah salah satu penyakit yang menyerang paru-paru yang dikarenakan bakteri Mycobacterium tuberculosis masuk ke dalam saluran paru-paru. Penyakit paru-paru ini sangat mudah menular ke orang lain, baik mulai dari udara serta air liur penderita. Terlebih lagi orang yang di dekat penderita TBC aktif tidak memiliki imun atau kekebalan yang kuat, jadi orang tersebut bisa saja langsung terkena TBC dalam waktu beberapa hari saja.
Karena semakin bahayanya penyakit menular ini, penyakit TBC berada pada 10 besar daftar penyakit yang mudah menyebabkan kematian penduduk di dunia. Tahukah Anda? Ternyata Indonesia berada dalam posisi 6 besar yang kematian penduduknya dikarenakan TBC. Hal itu disebabkan penduduk kurang memperhatikan tanda-tandanya, sehingga TBC terjadi begitu saja dan menyebabkan kematian secara tidak terduga.
Ada beberapa kelompok yang memang mudah tertular penyakit TBC secara tidak sadar. Orang-orang tersebut antara lain:
1. Orang tersebut memiliki imun atau sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah (biasanya orang-orang di golongan ini termasuk penderita HIV atau AIDS, penderita diabetes, atau penderita kanker yang sedang mengikuti kemoterapi).
2. Perokok (pasif lebih rentan terhadap penyakit TBC dibandingkan akitf).
3. Pengguna narkoba
4. Orang-orang yang jaraknya sangat dekat dengan penderita TBC aktif, seperti petugas medis maupun keluarga penderita TBC aktif.
Seperti yang sudah sempat dijelaskan di atas, penyakit ini disebabkan karena adanya bakteri atau kuman yang masuk ke dalam paru-paru. Perlahan-lahan bakteri atau kuman tersebut akan menginfeksi seluruh paru-paru dan semakin lama paru-paru yang terinfeksi akan semakin gagal bekerja. Lambat atau cepatnya pertumbuhan infeksi bakteri tergantung dari kondisi si penderita.
Ketika paru-paru sudah terinfeksi, bagian organ tubuh lainnya juga akan terinfeksi. Karena itulah, ketika gejala TBC sudah mulai muncul, penderita akan selalu muntah darah dan sering merasa lemas serta merasa nyeri di beberapa organnya. Maka dari itu, sebelum menyebar ke organ lain, lebih baik langsung diatasi oleh pihak medis.