14 November 2024
Posisi Menyusui yang Benar

Orangtua pasti ingin selalu memberikan yang terbaik bagi si kecil, mulai dari pakaian yang terbaik, peralatan dan mainan yang terbaik, mampu memyusui dengan benar, hingga popok bayi terbaik.

Masa menyusui yang paling krusial adalah pada seminggu pertama pasca-persalinan dan saat usia bayi 6 minggu. Menyusui membutuhkan pengetahuan tentang keterampilan, posisi, serta teknik yang benar dan aman. Hal tersebut memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Berikut ini tips agar posisi menyusui benar dan nyaman :

1. Cradle position (tummy to tummy)

Duduklah dalam posisi tegak dengan disangga bantal di punggung atau duduk di tepi tempat tidur.

• Gendong bayi di lengan, posisikan bayi hingga perut bayi bertemu dengan perut anda, lalu letakkan kepala bayi di siku. Telinga, bahu, dan pinggul bayi dalam posisi satu garis lurus.
• Posisikan lengan bawah bayi keluar, dan letakkan mulut bayi dekat dengan payudara.
• Sangga payudara dengan jari-jari tangan pada tangan yang bebas, lalu letakkan jempol dengan ringan di bagian atas puting payudara.
• Angkat payudara perlahan dan posisikan puting payudara ke bibir bawah bayi. Karena refleks mencari (rooting reflex) pada bayi, bayi akan membuka mulutnya.
• Tarik bayi perlahan ke arah payudara saat mulut bayi membuka. Jangan bersandar pada bayi Anda. Pastikan punggung Anda tetap tegak dan tarik bayi ke arah payudara.
• Posisi menyusui yang benar adalah: seluruh puting payudara ada di tengah mulut bayi. Saat bayi mengisap, gusi bayi harus menyentuh seluruh puting dan lidah bayi berada di atas gusi bawah bayi. Pastikan bayi tidak hanya mengisap ujung puting payudara.
• Posisikan bayi agar tetap dekat dengan Anda. Pastikan juga hidung bayi tidak tertutup payudara Anda.
• Bila bayi sudah mulai mengisap, pastikan bahu Anda tetap relaks dan terus dekap bayi dalam pelukan

2. Football hold

• Posisi ini sesuai dengan Anda yang menjalani operasi sesar, berpayudara besar, atau memiliki inverted nipples. Posisi ini juga baik dilakukan pada bayi yang aktif atau bayi yang kesulitan mencapai puting payudara.
• Duduklah dalam posisi nyaman di kursi atau tempat tidur. Letakkan bantal di samping Anda, samakan level dengan payudara dan punggung belakang.
• Posisikan bayi secara terlentang sama derajat dengan payudara, lalu sangga dengan lengan dan bantal.
• Dekap bayi, gunakan tangan untuk menyangga kepala dan lehernya, kemudian dekatkan bayi dengan tubuh Anda. Kaki bayi sebaiknya lurus ke arah punggung ibu sedangkan muka bayi menghadap ke ibu (seolah-olah sedang memegang bola football atau rugbi).
• Dengan tangan ibu yang bebas, pegang payudara di antara jempol dan jari lain. Posisikan puting payudara ke bibir atas bayi untuk memicu rooting reflex bayi agar bayi membuka mulutnya. Awalnya proses ini bisa makan waktu selama beberapa menit dan membutuhkan kesabaran.

3. Side-lying position

Teknik menyusui ini adalah posisi menyusui bayi baru lahir dengan kondisi ibu setelah di operasi sesar.

Ini dapat dilakukan pada ibu pascaoperasi sesar yang masih dalam pengaruh anestesi spinal. Posisi ini nyaman untuk ibu dan bayi, bahkan terkadang ibu dan bayi tertidur bersama pada posisi menyusui ini.

• Berbaringlah pada satu sisi pada permukaan yang datar, letakkan bantal di kepala dan bahu Anda untuk menyangga badan. Payudara yang akan diberikan ke bayi dalam posisi menyentuh tempat tidur. Terkadang, selama menyusui dalam posisi ini, Anda akan cenderung berubah posisi menjadi terlentang sehingga puting payudara tertarik keluar saat menyusui. Untuk mencegah terjadinya hal ini, letakkan bantal di punggung ibu sebagai sandaran.
• Letakkan bayi di sisi Anda, dengan kepala bayi diarahkan menghadap Anda. Kemudian letakkan bantal bayi untuk memberikan sandaran pada bayi.
• Pastikan telinga bayi berada pada posisi segaris dengan bahunya. Posisikan bayi agar hidungnya tidak tertutup selama menyusui.
• Selain mengetahui tiga teknik di atas, ibu menyusui juga harus memperhatikan posisi mulut bayi saat menyusui yang benar (latch on) untuk menghindari terjadinya lecet pada payudara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *